Thursday, December 18, 2008

Timur Tengah di Era Obama

Akan bagaimanakah wajah timur tengah ketika Obama memegang kendali kepresidenan Amerika?

Di level prinsip bahwa Amerika ingin tetap melanggengkan hegemoninya di wilayah ini, tidak akan ada yang berubah. Yang akan berubah adalah taktik dan strategi.

Perang tidak akan lagi jadi pilihan pertama. Kekuatan diplomasi akan kembali memegang kendali.

Obama sendiri tidak anti perang. Perang baginya tetap menjadi pilihan, ketika semua pilihan lain tereliminasi. Namun, dia menyadari bahwa senjata yang dimiliki Amerika bukan hanya kekuatan militer, namun lebih dari itu, kekuatan teknologi, ekonomi, kebudayaan yang dapat menjadi alat tekan dalam kerja-kerja diplomasi.

Pemihakan terhadap Israel pun, prinsipnya, tidak akan berubah. Israel tetap akan menjadi sekutu terkuat Amerika di kawasan ini. Namun, rencana-rencana gila untuk menghabisi kekuatan resistensi Hamas, Hezbollah dan jaringan keduanya dengan kekuatan bersenjata yang memakan korban rakyat sipil, tidak akan lagi jadi pilihan. Upaya lebih serius di meja runding akan kembali dikuatkan.

Selebihnya, kerja memperkuat lembaga civil soceity, kekuatan demokrasi di tubuh negara, perangkat-perangkat kebudayaan yang mengusung nilai-nilai Amerika, akan lebih gencar dilakukan untuk menciptakan atmosfer yang secara halus menggiring kawasan ini untuk masuk arus yang merawat kepentingan-kepentingan Amerika.

Lebih sejuk memang, tapi secara prinsip tidak ada yang berubah. Perubahan terbaik, memang harus dimulai dari rumah tangga negeri-negeri Arab sendiri. Tapi inipun susahnya minta ampun!

No comments: